Kamis, 03 Maret 2011

Kawan

Kawan.
Bolehkah aku bertanya.
Kiranya aku ini pantas
hidup atau tidak?
Mengapa rasanya aku tak
pantas hidup.
Mengapa juga aku tak
kunjung mati.

Kawan.
Apakah jikalau aku mati.
Kau akan menangisi
kepergianku?

Kawan.
Apakah kau mendengar
jerit hatiku?
Apakah kau tau hatiku
tersayat-sayat sembilu?

Kawan.
Apakah kau juga tau?
Betapa berharganya kau
di mataku?

Kawan.
Apakah kau tak
menyayangiku?
Mengapa kau begitu acuh
padaku?

Kawan.
Dengarlah.
Aku hanya ingin kita
bersama selamanya.
Melewati suka dan duka.
Takkan pernah ada kata
berpisah.

Kawan.
Tahukah kau?
Sakit hatiku saat kau
acuhkan aku.
Pedih hati ini saat kau
berkata begitu pedas.
Apakah kau juga tau?
Di malamku yang sunyi.
Aku selalu
memikirkanmu.

Kawan.
Aku memang begini.
Aku takut jika aku terus
bersedih.
Kau akan
meninggalkanku.

Kawan.
Di saat bersamamu.
Aku selalu tersenyum,
bukan karena aku sedang
bahagia.
Tapi ku takut kau juga
ikut bersedih.

Kawan.
Ini hanyalah puisi rintihan
hatiku.
Aku mohon kau jangan
meninggalkanku.

Kawan.
Teruslah menjadi kawanku.
Sampai ajal menjemput.

0 komentar:

Posting Komentar